Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan fashion. Blue Jeans
salah satunya. Bukan sekedar baju tapi juga celana. Ramainya orang
menggunakan pakaian berbahan jeans, ternyata bisa memberikan peluang
usaha.
Riyan Gunawan misalnya. Pria asal Kota Singkawang ini
memanfaatkan kebutuhan orang akan pakaian dengan membuka usaha permak
jeans. Usaha yang dirintisnya ini sudah tiga tahun berdiri.
Dia menilai prospeknya sangat bagus. Mengingat pemakai jeans akan terus bertambah. Baik dari kalangan muda maupun tua.
“Peluang ini yang coba saya tangkap,” kata pemilik permak Jeans House ini.
Pertama
kali buka dia hanya memperkerjakan satu orang saja. Termasuk dirinya
juga ikut mengerjakan orderan. Perlahan-lahan promosi dari mulut ke
mulut. Kenalan ke kenalan, mulai mengenalkan permak jeans milik Riyan.
Alhasilnya
usaha pun membesar. Karyawan yang hanya satu bertambah menjadi tiga.
Uang pun mengalir. Tak tanggung-tanggung, omset sebulan bisa mencapai ratusan juta. Ongkos
untuk permak jeans relatif murah. Seperti mengecilkan pinggang,
tarifnya Rp20 ribu. Harga yang sama jika mengecilkan kaki. Jika celana
terlalu panjang maka perlu dipotong. Tarif yang dibebankan hanya Rp10
ribu.
Selain memberikan harga murah, ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memuaskan
konsumen.
“Kalau mengecilkan atau memotong satu atau dua hari sudah selesai,” kata dia.
Selain
permak Jeans House juga menawarkan pembuatan celana yang menggunakan
bahan jeans. Satu potong celana dibandrol harga Rp180 ribu. Bahan yang
digunakan berasal dari Bandung. Ada berbagai jenis bahan yang dipajang
di tempat usahanya. Jeans dari bahan karet, street, chino, wrangler dan levis.
Ternyata
orderan ini tak kalah ramai peminatnya. Apalagi dua minggu menjelang
lebaran. 300 potong bahan yang sudah disiapkan pun ludes terjual. Bahan
yang terjual empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Begitu
juga Agus, penjahit di Sahabat jeans di Jalan Urai Bawadi. Prospek di
usaha ini memang sangat menjanjikan. Terlebih lagi menjelang lebaran.
Para penjahit akan kebanjiran order.
Berbagai macam model pun
masuk menjadi pesanan Apakah itu model botol atau basic. Pembuatannya
pun hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
Kendati
demikian dia mengakui persaingan tetap ada karena sudah banyak usaha
serupa. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan penjahit lainnya.
Kualitas produk dan pelayanan tetap menjadi andalan untuk menarik
kepercayaan konsumen. (*)
Kursus Permak Jeans
Saturday, October 22, 2016
kursusvermakjeans
Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan fashion. Blue Jeans
salah satunya. Bukan sekedar baju tapi juga celana. Ramainya orang
menggunakan pakaian berbahan jeans, ternyata bisa memberikan peluang
usaha.
Riyan Gunawan misalnya. Pria asal Kota Singkawang ini memanfaatkan kebutuhan orang akan pakaian dengan membuka usaha permak jeans. Usaha yang dirintisnya ini sudah tiga tahun berdiri.
Dia menilai prospeknya sangat bagus. Mengingat pemakai jeans akan terus bertambah. Baik dari kalangan muda maupun tua.
“Peluang ini yang coba saya tangkap,” kata pemilik permak Jeans House ini.
Pertama kali buka dia hanya memperkerjakan satu orang saja. Termasuk dirinya juga ikut mengerjakan orderan. Perlahan-lahan promosi dari mulut ke mulut. Kenalan ke kenalan, mulai mengenalkan permak jeans milik Riyan.
Alhasilnya usaha pun membesar. Karyawan yang hanya satu bertambah menjadi tiga. Uang pun mengalir. Tak tanggung-tanggung, omset sebulan bisa mencapai ratusan juta. Ongkos untuk permak jeans relatif murah. Seperti mengecilkan pinggang, tarifnya Rp20 ribu. Harga yang sama jika mengecilkan kaki. Jika celana terlalu panjang maka perlu dipotong. Tarif yang dibebankan hanya Rp10 ribu.
Selain memberikan harga murah, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memuaskan konsumen.
“Kalau mengecilkan atau memotong satu atau dua hari sudah selesai,” kata dia.
Selain permak Jeans House juga menawarkan pembuatan celana yang menggunakan bahan jeans. Satu potong celana dibandrol harga Rp180 ribu. Bahan yang digunakan berasal dari Bandung. Ada berbagai jenis bahan yang dipajang di tempat usahanya. Jeans dari bahan karet, street, chino, wrangler dan levis.
Ternyata orderan ini tak kalah ramai peminatnya. Apalagi dua minggu menjelang lebaran. 300 potong bahan yang sudah disiapkan pun ludes terjual. Bahan yang terjual empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Begitu juga Agus, penjahit di Sahabat jeans di Jalan Urai Bawadi. Prospek di usaha ini memang sangat menjanjikan. Terlebih lagi menjelang lebaran. Para penjahit akan kebanjiran order.
Berbagai macam model pun masuk menjadi pesanan Apakah itu model botol atau basic. Pembuatannya pun hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
Kendati demikian dia mengakui persaingan tetap ada karena sudah banyak usaha serupa. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan penjahit lainnya. Kualitas produk dan pelayanan tetap menjadi andalan untuk menarik kepercayaan konsumen. (*)
Riyan Gunawan misalnya. Pria asal Kota Singkawang ini memanfaatkan kebutuhan orang akan pakaian dengan membuka usaha permak jeans. Usaha yang dirintisnya ini sudah tiga tahun berdiri.
Dia menilai prospeknya sangat bagus. Mengingat pemakai jeans akan terus bertambah. Baik dari kalangan muda maupun tua.
“Peluang ini yang coba saya tangkap,” kata pemilik permak Jeans House ini.
Pertama kali buka dia hanya memperkerjakan satu orang saja. Termasuk dirinya juga ikut mengerjakan orderan. Perlahan-lahan promosi dari mulut ke mulut. Kenalan ke kenalan, mulai mengenalkan permak jeans milik Riyan.
Alhasilnya usaha pun membesar. Karyawan yang hanya satu bertambah menjadi tiga. Uang pun mengalir. Tak tanggung-tanggung, omset sebulan bisa mencapai ratusan juta. Ongkos untuk permak jeans relatif murah. Seperti mengecilkan pinggang, tarifnya Rp20 ribu. Harga yang sama jika mengecilkan kaki. Jika celana terlalu panjang maka perlu dipotong. Tarif yang dibebankan hanya Rp10 ribu.
Selain memberikan harga murah, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memuaskan konsumen.
“Kalau mengecilkan atau memotong satu atau dua hari sudah selesai,” kata dia.
Selain permak Jeans House juga menawarkan pembuatan celana yang menggunakan bahan jeans. Satu potong celana dibandrol harga Rp180 ribu. Bahan yang digunakan berasal dari Bandung. Ada berbagai jenis bahan yang dipajang di tempat usahanya. Jeans dari bahan karet, street, chino, wrangler dan levis.
Ternyata orderan ini tak kalah ramai peminatnya. Apalagi dua minggu menjelang lebaran. 300 potong bahan yang sudah disiapkan pun ludes terjual. Bahan yang terjual empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Begitu juga Agus, penjahit di Sahabat jeans di Jalan Urai Bawadi. Prospek di usaha ini memang sangat menjanjikan. Terlebih lagi menjelang lebaran. Para penjahit akan kebanjiran order.
Berbagai macam model pun masuk menjadi pesanan Apakah itu model botol atau basic. Pembuatannya pun hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
Kendati demikian dia mengakui persaingan tetap ada karena sudah banyak usaha serupa. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan penjahit lainnya. Kualitas produk dan pelayanan tetap menjadi andalan untuk menarik kepercayaan konsumen. (*)
Kursus Vermak Jeans
Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan fashion. Blue Jeans
salah satunya. Bukan sekedar baju tapi juga celana. Ramainya orang
menggunakan pakaian berbahan jeans, ternyata bisa memberikan peluang
usaha.
Riyan Gunawan misalnya. Pria asal Kota Singkawang ini memanfaatkan kebutuhan orang akan pakaian dengan membuka usaha permak jeans. Usaha yang dirintisnya ini sudah tiga tahun berdiri.
Dia menilai prospeknya sangat bagus. Mengingat pemakai jeans akan terus bertambah. Baik dari kalangan muda maupun tua.
“Peluang ini yang coba saya tangkap,” kata pemilik permak Jeans House ini.
Pertama kali buka dia hanya memperkerjakan satu orang saja. Termasuk dirinya juga ikut mengerjakan orderan. Perlahan-lahan promosi dari mulut ke mulut. Kenalan ke kenalan, mulai mengenalkan permak jeans milik Riyan.
Alhasilnya usaha pun membesar. Karyawan yang hanya satu bertambah menjadi tiga. Uang pun mengalir. Tak tanggung-tanggung, omset sebulan bisa mencapai ratusan juta. Ongkos untuk permak jeans relatif murah. Seperti mengecilkan pinggang, tarifnya Rp20 ribu. Harga yang sama jika mengecilkan kaki. Jika celana terlalu panjang maka perlu dipotong. Tarif yang dibebankan hanya Rp10 ribu.
Selain memberikan harga murah, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memuaskan konsumen.
“Kalau mengecilkan atau memotong satu atau dua hari sudah selesai,” kata dia.
Selain permak Jeans House juga menawarkan pembuatan celana yang menggunakan bahan jeans. Satu potong celana dibandrol harga Rp180 ribu. Bahan yang digunakan berasal dari Bandung. Ada berbagai jenis bahan yang dipajang di tempat usahanya. Jeans dari bahan karet, street, chino, wrangler dan levis.
Ternyata orderan ini tak kalah ramai peminatnya. Apalagi dua minggu menjelang lebaran. 300 potong bahan yang sudah disiapkan pun ludes terjual. Bahan yang terjual empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Begitu juga Agus, penjahit di Sahabat jeans di Jalan Urai Bawadi. Prospek di usaha ini memang sangat menjanjikan. Terlebih lagi menjelang lebaran. Para penjahit akan kebanjiran order.
Berbagai macam model pun masuk menjadi pesanan Apakah itu model botol atau basic. Pembuatannya pun hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
Kendati demikian dia mengakui persaingan tetap ada karena sudah banyak usaha serupa. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan penjahit lainnya. Kualitas produk dan pelayanan tetap menjadi andalan untuk menarik kepercayaan konsumen. (*)
Riyan Gunawan misalnya. Pria asal Kota Singkawang ini memanfaatkan kebutuhan orang akan pakaian dengan membuka usaha permak jeans. Usaha yang dirintisnya ini sudah tiga tahun berdiri.
Dia menilai prospeknya sangat bagus. Mengingat pemakai jeans akan terus bertambah. Baik dari kalangan muda maupun tua.
“Peluang ini yang coba saya tangkap,” kata pemilik permak Jeans House ini.
Pertama kali buka dia hanya memperkerjakan satu orang saja. Termasuk dirinya juga ikut mengerjakan orderan. Perlahan-lahan promosi dari mulut ke mulut. Kenalan ke kenalan, mulai mengenalkan permak jeans milik Riyan.
Alhasilnya usaha pun membesar. Karyawan yang hanya satu bertambah menjadi tiga. Uang pun mengalir. Tak tanggung-tanggung, omset sebulan bisa mencapai ratusan juta. Ongkos untuk permak jeans relatif murah. Seperti mengecilkan pinggang, tarifnya Rp20 ribu. Harga yang sama jika mengecilkan kaki. Jika celana terlalu panjang maka perlu dipotong. Tarif yang dibebankan hanya Rp10 ribu.
Selain memberikan harga murah, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan. Tujuannya untuk memuaskan konsumen.
“Kalau mengecilkan atau memotong satu atau dua hari sudah selesai,” kata dia.
Selain permak Jeans House juga menawarkan pembuatan celana yang menggunakan bahan jeans. Satu potong celana dibandrol harga Rp180 ribu. Bahan yang digunakan berasal dari Bandung. Ada berbagai jenis bahan yang dipajang di tempat usahanya. Jeans dari bahan karet, street, chino, wrangler dan levis.
Ternyata orderan ini tak kalah ramai peminatnya. Apalagi dua minggu menjelang lebaran. 300 potong bahan yang sudah disiapkan pun ludes terjual. Bahan yang terjual empat kali lipat dibandingkan hari biasa.
Begitu juga Agus, penjahit di Sahabat jeans di Jalan Urai Bawadi. Prospek di usaha ini memang sangat menjanjikan. Terlebih lagi menjelang lebaran. Para penjahit akan kebanjiran order.
Berbagai macam model pun masuk menjadi pesanan Apakah itu model botol atau basic. Pembuatannya pun hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
Kendati demikian dia mengakui persaingan tetap ada karena sudah banyak usaha serupa. Apalagi tarifnya tidak jauh berbeda dengan penjahit lainnya. Kualitas produk dan pelayanan tetap menjadi andalan untuk menarik kepercayaan konsumen. (*)
Subscribe to:
Posts (Atom)